Nonton Film Gratis Subtitle Indonesia

Nonton Film Gratis Subtitle Indonesia
BotamMovie

Dituding Bom Sarinah Rekayasa, Polri Menggila Obrak Abrik Sarang Teroris. FULL Disini!!

Bagiin-fo.blogspot.co.id -  Teroris itu memang gila. Tapi lebih gila lagi Polisi Indonesia.
Buktinya, hanya berbekal tampilan modis mereka menerjang teroris yang akhirnya dapat dilumpuhkan. Sesudahnya pun Polri tampaknya lebih menggila daripada teroris. Beritateratas.com mencatat Jumat ( 15/1 ) Polri obrak - abrik semua tempat persembunyian teroris, dan seorang tangan kanan Santoso, di tembak MATI!!

1. Polisi tangkap 3 warga Cirebon yang diduga terlibat bom Sarinah



Pasca ledakan bom di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Januari, polisi terus memburu para pelaku yang terlibat aksi terorisme.
Pasukan gabungan Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-teror, satuan tugas Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dan Kepolisian Resort Cirebon menggerebek sebuah rumah di Cirebon, Jumat dini hari, 15 Januari, dan menangkap tiga orang terduga teroris.
Dalam aksi geledah pukul 01:00 WIB Jumat dini hari itu, polisi menangkap DS, AA, dan CH. Ketiganya diduga terlibat dalam aksi pengeboman Sarinah dan terkait dengan jaringan teroris di Indonesia.
"Ada indikasi ke sana (terlibat bom Sarinah), sehingga dilakukan pengamanan terhadap mereka. Teman-teman dari Densus yang sedang mendalami," kata Kapolres Cirebon AKBP Sugeng Hariyanto saat dihubungi Rappler, Jumat.
Sugeng mengatakan, ketiga terduga teroris diduga kuat merupakan anggota jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Dugaan itu muncul dari barang bukti yang diamankan polisi saat penggeledahan di rumah DS.
"Banyak atribut berlambang ISIS yang kami temukan seperti bendera, topi, yang tertulis Islamic State of Iraq and Syria," ujar Sugeng.
Selain atribut ISIS, polisi juga menemukan senapan, senjata tajam, baterai, dan tabung.
"Tabung semacam pipa lagi diperiksa. Memang tidak ditemukan rangkaian (bom), namun diduga untuk membuat bom," katanya.
Polisi juga menemukan lembaran bai'at yang terselip di atas sebuah kandang tak terpakai yang terletak di pekarangan rumah DS.
Bai'at biasanya dilakukan dalam upacara pengangkatan atau pelantikan seorang pemimpin atau anggota baru. Di lembaran itu, tertulis kalimat-kalimat dalam bahasa Arab dan bahasa Indonesia.
"Lembar bai'at untuk menjadi teroris. Tapi tidak ada lambang ISIS (di lembarbai'at). Apakah ini sebuah modus atau pola yang dilakukan untuk merekrut anggota baru, itu sedang didalami," ujar Sugeng.
Mengenai para terduga teroris yang ditangkap, Sugeng menjelaskan, mereka adalah penduduk asli Desa Orimalang. Namun berdasarkan keterangan tetangga, ketiga terduga teroris tersebut dikenal sebagai orang yang tertutup.
"Mereka tidak pernah berkomunikasi dengan masyarakat sekitar, orangnya tertutup. Tidak ada pekerjaan yang menetap, jadi jarang bertemu dengan warga lainnya," tutur Sugeng.
Menurut Sugeng, ketiga terduga teroris tersebut akan dibawa ke Jakarta oleh Densus 88 untuk diperiksa lebih lanjut.
Sementara itu mengenai keamanan di Kabupaten Cirebon, Sugeng mengatakan dalam kondisi kondusif.
"Alhamdulillah, warga tidak perlu takut, polisi melakukan upaya semaksimal mungkin untuk melakukan pengamanan," katanya.


2. Penggrebekan Teroris di Balikpapan

Terduga teroris yang ditangkap Densus 88 antiteror Polri, Jumat (15/1) dinihari tadi, di Perumahan HER 1 Jl Swadaya 1, Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur, belakangan diketahui bernama Fajrun (40), adalah warga pendatang asal Ambon. Perilaku keseharianya juga tidak begitu akrab dengan warga sekitar.

"Setahu warga dia asal Ambon, baru-baru saja tinggal di rumah itu. Rumah itu rumah mertuanya, Pak Jamal," kata Zulkarnain, salah seorang warga sekitar lokasi kejadian, saat dihubungi merdeka.com, Jumat (15/1) malam.

Dalam pengamatan di lapangan, menurut Zulkarnain, Densus 88 tidak hanya membawa Fajrun, melainkan juga istrinya. Keterkejutan warga semakin menjadi-jadi, ketika melihat pasukan elit Polri berpakaian hitam-hitam dan bersenjata lengkap itu, mengeluarkan dan membawa sejumlah barang dari dalam rumah.

"Yang saya tahu terbatas ya, juga dari warga, ada urea juga ada paku dan komputer tablet. Nah, itu yang buat kami kaget. Kalau benar barang-barang itu, buat apa ya?" ujar Zulkarnain heran.

Sebagaimana dilansir dari merdeka.com dari sumber di kepolisian, Fajrun dan istrinya, dibawa ke Markas Brimob Polda Kalimantan Timur, untuk selanjutnya menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Rencananya pun dia akan dibawa ke Jakarta.

Upaya untuk melakukan konfirmasi sekaligus menggali keterangan lebih jauh di Polda Kalimantan Timur, belum berhasil didapat. Mengingat, terduga teroris itu berada dalam penanganan Mabes Polri.

"Tidak ada (info terbaru) karena langsung ditangani Densus 88," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Timur, Kombes Pol Fajar Setiawan, dikonfirmasi terpisah.

Diketahui, penangkapan terduga teroris di Balikpapan, juga telah dibenarkan Kapolda Kalimantan Timur Irjen Pol Safaruddin. Dia menerangkan, Densus 88 antiteror telah menangkap seorang warga terduga teroris di perumahan itu. Sejumlah barang bukti pun dibawa kepolisian saat meninggalkan lokasi menuju markas komando Brimob Polda Kaltim.

"Saat penangkapan, tidak melakukan perlawanan dan ditemukan barang bukti di antaranya peluru tajam, (pupuk) urea dan mesiu," kata Safaruddin.

3. Penggrebekan Teroris di Bekasi
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap dua terduga teroris dari rumah kontrakan di Kepala Dua, Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi, Jumat (15/1/2016).

Menurut Ketua RT setempat, Nemit Santoso, kedua orang itu dibawa polisi sekitar pukul 14.30 WIB. Nemit mengatakan keduanya baru menempati rumah kontrakan itu sekitar dua pekan lalu.

"Saya belum tahu identitasnya, karena dia belum laporan. Setiap didatangi rumahnya sepi," ujar Nemit di lokasi pada Jumat (15/1) petang.

Nemit menjelaskan, dalam penangkapan itu petugas hanya membawa dua pelaku. Sementara petugas tidak membawa sejumlah dokumen atau barang dari rumah kontrakan tersebut.

Seorang warga sekitar mengatakan, kedua orang yang dibawa Densus 88 itu berperawakan kurus dan berusia antara 25 tahun - 30 tahun.

Sepengetahuan dia, keduanya tidak pernah keluar rumah dan cenderung menutup diri. "Orangnya tak pernah bersosialisasi dan keluar begitu saja," ujar perempuan berusia 64 tahun itu.

SM (31), istri terduga pelaku teror berinisial MA, menceritakan, sebelum kejadian suaminya tidak menunjukkan tanda-tanda mencurigakan. Dia mengaku, suaminya juga tidak pernah bicara yang aneh-aneh sebelum kejadian.

"Enggak bilang apa-apa, biasa saja ya namanya orang mau kerja gimana sih jalan saja. Sudah saya siapin sarapan, langsung jalan abis sarapan," ujar SM di rumahnya, Jakarta Barat, Jumat (15/1).

Dia memastikan suaminya menjadi salah satu korban tewas saat aksi teror di Sarinah. SM mengenali suaminya dari pakaian yang dikenakan sesaat sebelum berangkat. Hanya saja yang membedakan adalah rompi yang dikenakan suaminya.

"Saya tahunya tadi siang pas pulang dari rumah sakit yakin dari baju birunya. Itu kan dia berangkat dari rumah jam 08.00 pakai baju biru. Saya mengenali tuh baju biru, cuma kan dari rumah enggak pakai rompi tapi yang diliatin adik saya pakai rompi, pakai topi. Dari rumah enggak pakai topi," jelasnya.

SM tidak menaruh curiga apapun atas aktivitas suaminya. Termasuk ikut pengajian. Apalagi suaminya tidak terlalu sering ikut pengajian. "Kalau ngaji ya cuma yang terdekat sini saja. Ya seminggu sekali gitu kalau subuh," katanya.

Tidak jarang teman-teman suaminya datang ke rumah. Namun SM mengaku tidak pernah mengetahui apa yang dibicarakan. "Kalaupun ada temannya, saya enggak pernah lihat soalnya saya di dalam saja," katanya.

4. Penggrebekan Teroris di Tegal
Empat orang terduga teroris dikabarkan ditangkap Densus 88 di Desa Langgen RT 6 RW 2 Kecamatan Talang Kabupaten Tegal, Jumat (15/1) sore. Informasi yang beredar di sekitar lokasi penangkapan, ketiganya bukan warga setempat melainkan warga dari Kabupaten Pemalang.


Kepala Polres Tegal AKBP H R Wibowo mengatakan bahwa polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa para terduga teroris.

"Memang ada penangkapan terduga teroris oleh Densus 88," katanya seperti dilansir Antara di Tegal, Jumat (15/1).

Penangkapan terhadap para terduga teroris yang secara mendadak ini sempat mengejutkan warga setempat yang berada tidak jauh dari tempat tinggal mereka. Saat penangkapan, para terduga teroris tidak melakukan perlawanan.

Usai digerebek, para teroris langsung dibawa ke Markas Kepolisian Resor Tegal untuk menjalani pemeriksaan.

5. Tembak mati anak buah Santoso di Poso
Add caption
Anak buah gembong teroris wilayah timur Indonesia Santoso alias Abu Wardah, ditembak mati polisi, Jumat (15/1) pagi. 

Terduga teroris itu tewas saat baku tembak kurang lebih tiga jam di Pegunungan Tinobe, Desa Taunca, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. 

"Tadi pagi kami lakukan penindakan di Poso dan bisa menembak mati satu anggota Santoso," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Jumat (15/1). 

Haiti mengaku belum mengetahui siapa nama terduga teroris itu. "Belum, (jenazahnya) masih dibawa turun dari pegunungan," tegasnya. 

Haiti menjelaskan, di Sulteng ini merupakan operasi tersendiri. Operasi itu bernama Tinombala. Menurutnya, Tinombala menggantikan Operasi Camar Maleo yang sudah disetop awal Januari 2016 lalu. 

"Selain Camar Maleo, kami lakukan operasi lagi untuk pengejaran kelompok Santoso," tegas jenderal bintang empat jebolan Akademi Kepolisian 1982, itu. 
Kelompok Santoso memang terkait dengan jaringan ISIS. Bahkan, Santoso sudah mendeklarasikan diri sebagai bagian dari ISIS. "Santoso juga ISIS," tegas mantan Kapolda Sulteng, ini.

6. Rumah Pelaku Teroris di Bogor di geledah


Tim Gegana Brimog Polda Jabar menggeledah sebuah kontrakan yang ditempati SN Bin ZN
terduga teroris di Gang Masjid, Kampung Sukamanah, Desa Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/1/2016)
pagi.
Anggota Brimob bersenjata lengkap mengepung kontrakan yang dihuni SN bin ZN bersama istrinya, IY.
Sebagaimana dikutip dari  TribunnewsBogor.com, anggota Gegana bersama petugas Polres Bogor tiba di lokasi pukul 09.30 WIB.
Mereka langsung menyebar mengelilingi kontrakan yan berada di paling pojok di dalam area kontrakan.
Sebanyak sepuluh anggota dikerahkan untuk menyisir area dalam kontrakan.
Sementara di luar area kontrakan, anggota Polres Bogor bersenjata juga berjaga-jaga.
Garis polisi dipasang di depan kontrakan milik Pupun yang lokasinya berada di dalam jalan kecil.
Tampak kerumunan warga sekitar lokasi sambil mengabadikan gambr lewat telepon genggam.
Tampak raut resah dan cemas dari warga saat proses penggeledahan berlangsung.

0 Response to "Dituding Bom Sarinah Rekayasa, Polri Menggila Obrak Abrik Sarang Teroris. FULL Disini!!"

Posting Komentar