Bagiin-fo.blogspot.co.id - Musisi Ahmad Dhani mendadak meminta maaf kepada kelompok militan ISIS lewat akun Twitter-nya @AHMADDHANIPRAST. Pesan tersebut diunggah tak berapa lama berselang usai penembakan dan teror bom di kawasan Sarinah, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (16/1/2016) lalu.
Entah motif Ahmad dhani ini apa?
Motif pekalongan apa motif solo? karena gak jelas rumusannya mengapa sampai harus minta maaf pada ISIS.
Sontak saja cuitan Ahmad Dhani ini berbuah bullyan. Postingan Dhani dibanjiri protes dari ribuan Netizen. Permintaan maaf Dhani justru dianggap merendahkan martabat bangsa.
"Sikap Anda @AHMADDHANIPRAST #LOL sama juga dengan merendahkan wibawa Bangsa & Negara Indonesia cc @Puspen_TNI @DivHumasPolri #KamiTidakTakut," tulis @uhe212.
"Oh jangan melenceng. Manusia gak diajarkan buat ngebunuh. Jadi untuk apa minta maaf. Harus ditentang," kata @RamaTM.
"Emang ISIS siapa yaa?? Dan mengapa harus minta maaf sama mereka yaa?? Apa mereka ISIS hakim kita???," tulis @MFeryW.
@galih_pratama menulis, "Heei.. @AHMADDHANIPRAST kenapa kita di suruh minta maaf sama ISIS.. jelaskan pada netizen."
Yang jadi pertanyaan begini, bagaimana bila keluarga ahmad dhani misalkan anak atau istri yang tercinta Mulan Jameela, bertukar posisi naas dengan Satpam Bangkok Bank ini yang meninggal ditembak dan tergeletak di tengak jalan tamrin?
Atau mau bertukas posisi naas dengan Rio Hermawan yang awalnya ditilang polisi dan dibawa di pos akhirnya kena bom!!
Bagaimana?? Apakah ahmad dhani masih mau memaafkan ISIS?
Sayang sekali, seorang publik figur yang intelektual ini mengeluarkan statemen tanpa memikirkan perasaan korban.
Beritateratas.com kembali menghimpun 2 korban naas dari total 7 korban yang mana ke 5 adalah pelaku pada ledakan bom Thamrin kemarin,
agar pihak - pihak yang otaknya seperti Ahmad dhani bisa berpikir kembali sebelum berstatemen.
1. Meninggal, Pria Berbaju Hitam yang Tergeletak di Tengah Jalan Thamrin
Rais Karna (37), satpam Bangkok Bank yang tertembak teroris di Jalan MH Thamrin, Kamis (14/1/2016), meninggal. Rais sempat dirawat di Rumah Sakit Abdi Waluyo sejak Kamis.
"Betul. Korban penembakan terduga teroris di Sarinah atas nama Rais Karna meninggal dunia tadi malam pukul 21.30 WIB," kata Kabiddokkes Polda Metro Jaya Kombes Musyafak kepadaKompas.com di Jakarta, Minggu (17/1/2016).
Rais tertembak terduga teroris di persimpangan dekat Pos Polisi Lalu Lintas Sarinah. Tembakan tersebut mengarah tepat di kepala Rais.
"Peluru itu masuk dari kepala kiri dan bersarang di kepala bagian belakang," ungkap Musyafak.
Sore harinya, saat dibawa ke RS Abdi Waluyo, Rais langsung dioperasi. Setelah selesai, kondisi Rais tak berubah dan masih koma.
"Saat itu kondisinya mati batang otak (MBO) hingga akhirnya korban meninggal dunia tadi malam," ujar Musyafak.
Jenazah Rais tadi malam sudah dikirim ke rumahnya di Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat.
Saat ini, jumlah korban tewas dari warga sipil sebanyak tiga orang, di antaranya dua WNI, Rico dan Rais. Sementara satu lagi yakni dari warga negara asing (WNA), Amer Omali.
Polisi juga telah mengidentifikasi empat terduga teroris, yakni Muhammad Ali, Afif, Dian Juni, dan Ahmad Muhazan.
Sementara untuk status Sugito hingga kini masih diselidiki apakah terduga teroris atau korban dari warga sipil.
2. Tangis keluarga Rico: Ditilang di pos polisi, malah terkena bom
Keluarga Rico Hermawan (21), korban ledakan yang terjadi di pos polisi Jakarta, Kamis (14/1) lalu sangat terpukul. Di rumah duka yang berada di Dukuh Jayan, RT 06 RW 01 Desa Seting, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, kedua orangtua dan keluarga tampak terpukul mengetahui kabar yang menyebutkan Rico menjadi korban ledakan.
Keluarga berharap kasus tersebut bisa diusut tuntas. Keluarga juga tengah menyiapkan pemakaman di desa setempat, sambil menunggu kedatangan jenazah.
"Kami sangat terpukul dengan kejadian ini. Kematian keponakan saya tidak wajar, saat ditilang di pos polisi malah terkena bom. Kami mohon kejadian ini diusut tuntas," ujar paman Rico, Jono Tri Atmojo, saat ditemui wartawan, Sabtu (16/1).
Jono mengaku mendapat informasi meninggalnya Rico dari keluarga di Jakarta melalui sambungan telepon. Mereka menanyakan apakah Rico pulang ke Boyolali, karena hingga Jumat (15/1) pagi tak kunjung pulang.
Tak lama kemudian, lanjut dia, keluarga di Jakarta mendapat kabar jika Rico menjadi salah satu korban bom di Jalan Thamrin.
"Semua anggota keluarga shock mendengar kabar tersebut. Kami saat ini sedang menunggu kepulangan jenazah. Pemakaman juga sudah kami siapkan," jelasnya.
Jono menambahkan, saat peristiwa nahas tersebut, Rico dan saudaranya yang bernama Ayu, sedang terkena tilang dan akan masuk di pos polisi lalu lintas. Namun ternyata tanpa diduga ada bom meledak.
Rico, kata dia, terakhir pulang ke Boyolali pada bulan September 2014 lalu. Saat dia menghadiri hajatan pernikahan saudaranya.
Sementara itu hingga petang hari, rumah duka keluarga Rico terus didatangi kerabat, tetangga dan saudara yang ingin mengucapkan rasa belasungkawa.
"Kami sangat terpukul dengan kejadian ini. Kematian keponakan saya tidak wajar, saat ditilang di pos polisi malah terkena bom. Kami mohon kejadian ini diusut tuntas," ujar paman Rico, Jono Tri Atmojo, saat ditemui wartawan, Sabtu (16/1).
Jono mengaku mendapat informasi meninggalnya Rico dari keluarga di Jakarta melalui sambungan telepon. Mereka menanyakan apakah Rico pulang ke Boyolali, karena hingga Jumat (15/1) pagi tak kunjung pulang.
Tak lama kemudian, lanjut dia, keluarga di Jakarta mendapat kabar jika Rico menjadi salah satu korban bom di Jalan Thamrin.
"Semua anggota keluarga shock mendengar kabar tersebut. Kami saat ini sedang menunggu kepulangan jenazah. Pemakaman juga sudah kami siapkan," jelasnya.
Jono menambahkan, saat peristiwa nahas tersebut, Rico dan saudaranya yang bernama Ayu, sedang terkena tilang dan akan masuk di pos polisi lalu lintas. Namun ternyata tanpa diduga ada bom meledak.
Rico, kata dia, terakhir pulang ke Boyolali pada bulan September 2014 lalu. Saat dia menghadiri hajatan pernikahan saudaranya.
Sementara itu hingga petang hari, rumah duka keluarga Rico terus didatangi kerabat, tetangga dan saudara yang ingin mengucapkan rasa belasungkawa.
Source: Kompas
0 Response to "Anjurkan Minta Maaf kepada ISIS, Ahmad Dhani Tak Pikirkan Perasan Korban"
Posting Komentar