Beritateratas.com - Warga Jomblang Legok, Candisari, Semarang, diteror maling yang dianggap sakti. Sudah berkali-kali maling itu dikejar dan dikepung namun hilang bak ditelan bumi. Saking meresahkan, warga sampai ada yang memilih pindah tempat tinggal.
Aksi terakhir terjadi Kamis (7/1/2015) petang sekitar pukul 18.00. Saat itu warga bernama Titik Surono mendengar suara langkah kaki di ternit rumahnya. Segera dia keluar rumah dan berteriak.
"Saya lagi wudhu mendengar suara 'kletek-kletek' di ternit. Saya langsung keluar teriak maling," kata Titik di lokasi kejadian, Kamis (7/1/2015).
Warga yang mendengar teriakan Titik langsung berkumpul dan mencoba mengejar. Saat itu warga melihat sekelebat pelaku berpindah dari atap rumah Titik ke rumah di sebelahnya.
"Maling lompat dari genteng ke genteng sebelah," ujarnya.
Melihat hal itu warga langsung mengepung dan berusaha mencari. Namun setelah ditunggu lama dan di cek, maling itu hilang. Sekira pukul 21.00 warga mulai membubarkan diri karena tidak terlihat tanda-tanda pelaku.
Pencurian yang kerap terjadi di kawasan tersebut meresahkan warga akhir-akhir ini karena terjadi beberapa kali. Bahkan salah satu warga bernama Dimas pindah rumah karena sebulan lalu kehilangan kamera dan handphone.
"Yang kemalingan itu sampai pindah karena takut," ungkapnya.
Maling itu dianggap sakti karena belum lama ini warga juga sempat mengepungnya karena mencuri di rumah salah satu warga. Namun saat itu si maling juga menghilang dengan misterius, padahal warga juga sudah mengejar sampai masuk ternit.
"Padahal sudah terlihat jelas ada jejak baru di tembok, ternit jebol, tapi ya hilang. Kemarin itu ditungguin sampai jam 06.00, beneran hilang," ujar warga lainnya, Arif.
Pencurian di Jomblang Legok dan sekitarnya itu bak teror karena bulan November 2015 lalu terjadi pencurian di rumah makan dan rumah warga tidak jauh dari gang Jomblang Legok. Saat itu maling sempat terpergok dan mengancam menggunakan senjata tajam.
Maling yang terpergok itu ternyata dendam dan keesokan harinya datang kemudian melemparkan batu ke kaca rumah warga yang memergokinya hingga pecah. Sejak saat itu warga merasa diteror karena beberapa aksi pencurian terjadi dan menghilangkan barang-barang serta uang. Pihak kepolisian sudah sempat melakukan tindakan namun belum bisa membuahkan hasil.
Saat ini, meski warga sudah mulai meninggalkan lokasi menghilangnya maling sakti itu, masih ada beberapa orang yang berjaga-jaga. Warga berharap teror maling tersebut segera berakhir.
Melihat hal itu warga langsung mengepung dan berusaha mencari. Namun setelah ditunggu lama dan di cek, maling itu hilang. Sekira pukul 21.00 warga mulai membubarkan diri karena tidak terlihat tanda-tanda pelaku.
Pencurian yang kerap terjadi di kawasan tersebut meresahkan warga akhir-akhir ini karena terjadi beberapa kali. Bahkan salah satu warga bernama Dimas pindah rumah karena sebulan lalu kehilangan kamera dan handphone.
"Yang kemalingan itu sampai pindah karena takut," ungkapnya.
Maling itu dianggap sakti karena belum lama ini warga juga sempat mengepungnya karena mencuri di rumah salah satu warga. Namun saat itu si maling juga menghilang dengan misterius, padahal warga juga sudah mengejar sampai masuk ternit.
"Padahal sudah terlihat jelas ada jejak baru di tembok, ternit jebol, tapi ya hilang. Kemarin itu ditungguin sampai jam 06.00, beneran hilang," ujar warga lainnya, Arif.
Pencurian di Jomblang Legok dan sekitarnya itu bak teror karena bulan November 2015 lalu terjadi pencurian di rumah makan dan rumah warga tidak jauh dari gang Jomblang Legok. Saat itu maling sempat terpergok dan mengancam menggunakan senjata tajam.
Maling yang terpergok itu ternyata dendam dan keesokan harinya datang kemudian melemparkan batu ke kaca rumah warga yang memergokinya hingga pecah. Sejak saat itu warga merasa diteror karena beberapa aksi pencurian terjadi dan menghilangkan barang-barang serta uang. Pihak kepolisian sudah sempat melakukan tindakan namun belum bisa membuahkan hasil.
Saat ini, meski warga sudah mulai meninggalkan lokasi menghilangnya maling sakti itu, masih ada beberapa orang yang berjaga-jaga. Warga berharap teror maling tersebut segera berakhir.
"Warga sudah melingkar (blok), jaga semua, ratusan itu. Ada yang nyegat naik ke genteng rumah juga," kata salah satu warga, Rahardian, Jumat (8/1/2016).
Sebagian warga masih melakukan penjagaan hingga Kamis (7/1) pukul 06.00 dan dipastikan tidak ada orang di sana. Saat warga masih belum bisa tenang, ternyata sore harinya sekira pukul 18.00 peristiwa serupa terjadi. Salah satu warga Titik mendengar suara mencurigakan dari belakang rumahnya. Ia menjerit minta tolong.
Teriakan Titik menarik perhatian warga yang segera ikut membantu. Ketika itu ada warga yang melihat pelaku lari ke arah rumah kosong yang sama. Namun lagi-lagi maling tersebut lenyap. Di dalam rumah kosong tersebut memang didapati lubang-lubang di ternit dan jejak kaki di tembok. Namun jejak kaki itu sudah bercampur dengan milik warga yang mengejarnya.
Desas-desus pun beredar yaitu maling menggunakan ilmu hitam sehingga bisa menghilang saat dikejar. Kepercayaan seperti itu masih kental di masyarakat. Cukup aneh karena saat sudah dikepung ratusan warga, pelaku tetap lolos.
"Ya memang banyak warga yang bilang dia (maling) punya ilmu. Soalnya aneh, sudah dikepung seperti itu," tandas Rahardian.
Meski demikian ada juga yang berpikir secara rasional, yaitu maling berlagak menjadi warga dan ikut-ikutan mengejar kemudian kabur ketika warga lengah.
"Kalau tidak ilmu ya dia berbaur dengan warga," ujar Arif, salah satu warga lainnya.
Polisi masih mendalami kasus ini. Mereka sudah mengecek lokasi, tapi belum bisa mengendus pelarian pelaku. Diduga, pelaku berbaur dengan warga atau bersembunyi dan kabur saat situasi aman.
Sebagian warga masih melakukan penjagaan hingga Kamis (7/1) pukul 06.00 dan dipastikan tidak ada orang di sana. Saat warga masih belum bisa tenang, ternyata sore harinya sekira pukul 18.00 peristiwa serupa terjadi. Salah satu warga Titik mendengar suara mencurigakan dari belakang rumahnya. Ia menjerit minta tolong.
Teriakan Titik menarik perhatian warga yang segera ikut membantu. Ketika itu ada warga yang melihat pelaku lari ke arah rumah kosong yang sama. Namun lagi-lagi maling tersebut lenyap. Di dalam rumah kosong tersebut memang didapati lubang-lubang di ternit dan jejak kaki di tembok. Namun jejak kaki itu sudah bercampur dengan milik warga yang mengejarnya.
Desas-desus pun beredar yaitu maling menggunakan ilmu hitam sehingga bisa menghilang saat dikejar. Kepercayaan seperti itu masih kental di masyarakat. Cukup aneh karena saat sudah dikepung ratusan warga, pelaku tetap lolos.
"Ya memang banyak warga yang bilang dia (maling) punya ilmu. Soalnya aneh, sudah dikepung seperti itu," tandas Rahardian.
Meski demikian ada juga yang berpikir secara rasional, yaitu maling berlagak menjadi warga dan ikut-ikutan mengejar kemudian kabur ketika warga lengah.
"Kalau tidak ilmu ya dia berbaur dengan warga," ujar Arif, salah satu warga lainnya.
Polisi masih mendalami kasus ini. Mereka sudah mengecek lokasi, tapi belum bisa mengendus pelarian pelaku. Diduga, pelaku berbaur dengan warga atau bersembunyi dan kabur saat situasi aman.
Source: Detiknews
0 Response to "Heboh!! Maling Sakti Resahkan Warga Semarang"
Posting Komentar