Beritateratas.com - Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) menilai DPR tidak efisien dan efektif dalam perencanaan anggaran. Hal itu ditunjukkan dengan adanya anggaran ajaib yang selalu berulang setiap tahun.
Sekretaris Jenderal Fitra, Yenny Sucipto mengatakan, dalam rencana umum pengadaan (RUP) tahun 2016 terdapat sejumlah mata anggaran yang tidak wajar. Pertama, proyek penataan ulang kompleks parlemen.
Seperti pembangunan gedung baru, alun-alun demokrasi, klinik yang masuk dalam anggaran Internal DPR dan dikelola Sekjen DPR. Namun, nyatanya belum ada dokumen perencanaan resmi dari arsitek, kementrian PU ataupun amdal dan ijin dari Pemprov DKI Jakarta.
Sementara, total untuk proyek mewah DPR itu mencapai Rp 570 miliar dan akan selalu bertambah setiap tahunnya dengan mekanisme anggaran secara multiyear hingga 2019.
Kedua, rumah jabatan anggota (RJA Ulujami dan RJA Kalibata) yang jumlahnya 556 unit. Total RUP-nya mencapai Rp 106.144.933.000 yang tidak dirinci peruntukannya.
Kedua, rumah jabatan anggota (RJA Ulujami dan RJA Kalibata) yang jumlahnya 556 unit. Total RUP-nya mencapai Rp 106.144.933.000 yang tidak dirinci peruntukannya.
Ketiga, pemeliharaan rusa dengan perawatan medis dan biaya pangannya yang mencapai Rp 599.234.000 per tahun. Untuk merawat 58 rusa tersebut maka dipekerjakan lima orang pegawai perawat rusa. Lima orang tersebut mendapat gaji masing-masing sebesar Rp 3 juta/bulan.
Artinya, dalam setahun biaya untuk pegawai senilai Rp 180 juta. Sementara biaya pakan dan perawatan medis rusa rencana alokasinya sejumlah Rp 419.234.000.
Keempat, anggaran pengharum ruangan senilai Rp 2.625.250.000. Dalam sebulan, biaya pengeluarannya berarti Rp 218.770.834.
Kelima, anggaran untuk cleaning service. Terdapat tiga lokasi yang terdiri dari zona A, zona B, dan zona C yang memiliki luas yang berbeda-beda. Per tahunnya, anggaran zona A senilai Rp 11.935.987.000, zona B dan C sejumlah Rp 10.541.667.000.
Kelima, anggaran untuk cleaning service. Terdapat tiga lokasi yang terdiri dari zona A, zona B, dan zona C yang memiliki luas yang berbeda-beda. Per tahunnya, anggaran zona A senilai Rp 11.935.987.000, zona B dan C sejumlah Rp 10.541.667.000.
Keenam, pengadaan dan perwatan kendaraan. Fitra membuat rincian pengadaan dan perawatan kendaraan DPR RI dari tahun 2013-2016.
Dari hasil temuan, setiap tahunnya anggaran ini cenderung meningkat, kecuali 2016. Pada tahun 2013 pegadaan untuk biaya pemeliharanan, perbaikan, dan rekondisi kendaraan mencapai Rp 1.951.480.000.
Sedangkan pada 2014 pengadaan untuk pembuatan tempat nomor polisi dan akomondasi mencapai Rp 2.475.896.000. Pengadaan kendaraan pada tahun 2015 mencapai Rp 64.269.810.000 yang merupakan jumlah terbesar dalam empat tahun terakhir. Pada 2016 pengadaan mencapai Rp 8.767.227.000.
Nah, pada tahun ini, dianggarkan pembelian 1 unit ambulans senilai RP 1,7 miliar. Sedangkan pada 2015, DPR juga membeli ambulans lengkap dengan alat kesehatannya sebesar Rp 1.905.810.000.
"Ambulans model apa harganya 1,7 miliar? DPR perlu menjelaskan kepada publik terkait spesifikasi dan urgensinya pengadaan ambulans, sehigga pengadaan kendaraan di RUP DPR bisa diterima dengan akal sehat," pinta Yenny.
Ketujuh, pengadaan alat kesehatan dan obat. Pengadaan alat kesehatan dan obat mengalami peningkatan dari tahun ketahun. Pada 2016, DPR membeli sarana penujang dan obat-obatan sebesar Rp 7,2 miliar. "Angka yang cukup besar mengingat fungsi DPR bukanlah sebagai rumah sakit," herannya.
Terakhir, yakni anggaran pakaian dinas. Terdiri dari pakaian satpam, pakaian kerja teknis TV parlemen, jas petugas protokol, dan seragam sopir dinas. Pada tahun ini anggarannya sebesar Rp. 3,7 miliar. Naik dari tahun sebelumnya yang bernilai Rp. 3,4 miliar.
Source: Jawapos
0 Response to "Ini Daftar Rincian Anggaran DPR yang Ajaib"
Posting Komentar