Keluarga berharap kasus tersebut bisa diusut tuntas. Keluarga juga tengah menyiapkan pemakaman di desa setempat, sambil menunggu kedatangan jenazah.
"Kami sangat terpukul dengan kejadian ini. Kematian keponakan saya tidak wajar, saat ditilang di pos polisi malah terkena bom. Kami mohon kejadian ini diusut tuntas," ujar paman Rico, Jono Tri Atmojo, saat ditemui wartawan, Sabtu (16/1).
Jono mengaku mendapat informasi meninggalnya Rico dari keluarga di Jakarta melalui sambungan telepon. Mereka menanyakan apakah Rico pulang ke Boyolali, karena hingga Jumat (15/1) pagi tak kunjung pulang.
Tak lama kemudian, lanjut dia, keluarga di Jakarta mendapat kabar jika Rico menjadi salah satu korban bom di Jalan Thamrin.
"Semua anggota keluarga shock mendengar kabar tersebut. Kami saat ini sedang menunggu kepulangan jenazah. Pemakaman juga sudah kami siapkan," jelasnya.
Jono menambahkan, saat peristiwa nahas tersebut, Rico dan saudaranya yang bernama Ayu, sedang terkena tilang dan akan masuk di pos polisi lalu lintas. Namun ternyata tanpa diduga ada bom meledak.
Rico, kata dia, terakhir pulang ke Boyolali pada bulan September 2014 lalu. Saat dia menghadiri hajatan pernikahan saudaranya.
Sementara itu hingga petang hari, rumah duka keluarga Rico terus didatangi kerabat, tetangga dan saudara yang ingin mengucapkan rasa belasungkawa.
Source: Merdeka.com
0 Response to "Tangis keluarga Rico: Ditilang di pos polisi, malah terkena bom"
Posting Komentar